BAMPALA
Bani Mukhtar Pecinta Alam
(Cinta Lingkungan)
02 Mei
2017
Cinta Alam
(lingkungan)
Cinta alam & lingkungan
bukan hanya hobi (kesenangan) bahkan hal ini adalah perintah ( syar’i ) agar
kita cinta kepada makhluk Allah yang lain , seperti hewan dan alam, atau makhluk
Allah yang lain yang memang tidak ada perintah untuk merusaknya ( kecuali
membunuh hewan yang berwarna hitam dan bertaring).
BAMPALA ( Bani mukhtar pecintah Alam ) dengan sepak terjang kegiantan
sangat antusias terhadap alam untuk mentaddaburi (merenungkan) ciptaan ciptaan
Allah yang bertujuan untuk semakin mensyukuri atas segala
nikmat yang telah di ciptakan oleh Allah SWT dan semakin tunduk beribadah kepada-NYA.
Bukankah
dengan adanya alam kita bisa hidup ? bisa mengkonsumsi buah buahan,bisa meminum
airnya yang sangat segar, bisa membangun tempat tinggal dengan bahan dari sumbar
alam yang ada (kayu,semen,batu bata,air,besi,aluumunium) yang semuanya tidak
kita dapatkan kecuali dari ciptaan--NYA dalam wujud alam ( baku) meskipun kita harus mengolahnya
terlebih dahulu.
Di samping
alam yang indah (pegunungan ) tidak
hanya bisa kita merenungi kehebatan sang pencipta , namun alam bisa kita
jadikan sebagai media untuk melatih dan mengolah potensi kita dalam mengukur
kekuatan jasad (kekuatan tubuh)
menjelajah dan melintasi yang akhirnya bisa memberikan kesehatan dan kepuasan
akan romantisnya antara manusia dan alam sebagai ciptanaan-NYA.




Gerakan
Cinta alam (lingkungan)
Alam adalah
ciptaan Allah yang harus kita sayangi sebagai mana kita menyanyangi ciptaan
Allah yang lain, banyak di antara orang orang atau kelompok kelompok yang
menyebut drinya sebagai pencinta alam namun di sisi lain mereka bukanlah
pecinta alam sejati.
Sering kali
, ketika mereka menjelajah atau mendaki alam pegunungan kita menjumpai mereka
ini bersikap jorok (jahat) terhadap alam
seperti berak di sembarang tempat tanpa terlebih dulu membuat lubang untuk
tempat pembuangan yang kemudian di kubur kembali dangan menimbun tanah atau pasir di atasnya, kencing di sembarang tempat tanpa menyiramnya, membuat
coret-coretan di pohon dengan menggunakan pisau, membuang sampah sembarangan
sehingga sampah berserakan di sana sini setelah mendirikan tenda dan bermukim,
mengisi waktu luangnya dengan yang tidak bermanfaat (tidak berdzikir atau
bertasbih sebagai mana hewan dan alam ini senantiasa bertasbih kepada Allah).
Mestinya
adab adab itu harus di jaga, jangankan sampah plastik kresek atau bungkus mie
instan... bungkus permen yang kita makan
tidak boleh di buang sembarangan melainkan di masukan kedalam kantong celana
terlebih dahulu (ketika sambil menjelajah alam) kemudian setelah selesai kita
kumpulkan dengan sampah sampah lain kemudian di gali tanah sebagai tempat
tampungan bungkus bekas sampah lain lalu kita kubur.
Setelah
selesai alam terlihat bersih dan indah,tidak saja sejuk di mata namun dengan
berbuat secara ikhlas insyallah semua akan menjadi amal sholeh... subhanallah.
Dengan
demikian Kesenagan dunia kita dapat ,
masa depn akherat pun tidak ketinggalan
Takbir..!!
Allahu Akbar !!
Semoga masih diberi nikmat itu lagi..
BalasHapus